Advertisement:
|
Elif Episode 15 - Bagian 1 |
Elif yang masih terbaring dirumah sakit telah melewati masa kritisnya. Dokter belum bisa memastikan kapan Elif sadar dan masih harus menunggu perkembangan kondisi Elif saat ini. Dilain tempat, Veysel dan Murat berbincang mengenai bisnis yang akan mereka jalani. Veysel berkata "Kalau Elif sampai mati, hilang lah sudah sumber penghasilan kita". Veysel dan Murat hanya memikirkan bagaimana mendapatkan uang banyak dengan cara memeras Ayse yang selama ini melindungi Elif.
Dirumah Kenan, Arzu sedang dimintai keterangan oleh polisi. Polisi menanyakan siapa Elif di keluarga mereka dan kapan terakhir Arzu bertemu dengan Elif. Polisi tampak masih mencurigai Arzu dengan keterangan Arzu yang tidak sesuai dengan pernyataan Tugce. Polisi tau bahwa Tugce tidak menyukai keberadaan Elif dirumah Kenan. Arzu menjawab dengan berbagai alasan dan berusaha meyakinkan polisi. Polisi berkata "Jika kami tidak menemukan saksi atas kejadian Elif, maka kami akan bertanya pada Elif secara langsung saat dia siuman nanti". Setelah itu, polisi meninggalkan Arzu, sedangkan Arzu tampak sedikit was-was dengan pernyataan polisi. Dirumah sakit, Melek masih menunggui Elif bersama Ayse.
Zeynep datang menghampiri mereka dengan membawa teh untuk mereka. Tiba-tiba handphone Zeynep berdering, Zeynep menerima telpon dan berkata dia tidak bisa datang ke kampus. Suara dari seberang telpon meminta Zeynep datang karena ada masalah dengan tugas kuliah. Melek mendengar percakapan Zeynep dan meminta Zeynep tetap pergi ke kampus dan tidak bolos kuliah. Melek membujuk Zeynep untuk pergi dan mengatakan akan memberitahu Zeynep jika Elif siuman nantinya. Zeynep minta izin pergi ke kampus dan meminta Melek menghubunginya jika terjadi apa-apa pada Elif. Dirumah Kenan, nyonya Aliya, Ipek dan Arzu sedang berkumpul di ruang keluarga. Nyonya Aliye menanyakan kepada Ipek apa yang dikatakan oleh Ayse tentang keadaan Elif. Ipek berkata "Elif sudah melewati masa kritisnya, dan mereka masih menunggu Elif sadar kembali".
Dalam hati Arzu berkata "Ayolah Elif, jangan sadar kembali, lebih baik kamu mati saja". Arzu kesal mendengar berita dari Ipek tersebut. Beberapa saat kemudian, masih di rumah Kenan, bel pintu berbunyi dan tidak ada yang membukakan pintu. Arzu dengan mengomel menuju pintu dan membukanya, Arzu kaget melihat laki-laki yang menolong Elif kemarin datang kerumahnya
|
Elif Episode 15 - Bagian 2 |
Ipek menyusul Arzu dan melihat laki-laki itu berdiri di depan pintu. Ipek mempersilahkan dia masuk dan menuju teras belakang menemui ibunya. Laki-laki itu bermaksud ingin mengetahui keadaan Elif, lalu Ipek memberitahu kabar yang dia terima dari Ayse. Kemudian laki-laki itu menanyakan apa mereka sudah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Elif. Arzu terkejut mendengar perkataan laki-laki itu. Ipek menjawab "Kami juga belum tau kenapa Elif bisa sampai disana dan apakah ada orang lain yang berada disana pada saat Elif ditemukan". Arzu makin terkejut dengan perkataan Ipek, akan tetapi laki-laki itu menjawab bahwa tidak ada seorang pun yang berada disana saat itu, tapi laki-laki itu sesekali melirik ke arah Arzu seakan-akan dia curiga pada Arzu.
Arzu tampak salah tingkah dan permisi pada nyonya Aliye untuk masuk ke dalam. Melihat tingkah Arzu, laki-laki itu tersenyum tipis dan seakan tau bahwa Arzu mengetahui dengan pasti apa yang terjadi pada Elif. Didalam kamar, Arzu bingung, dia harus mencari cara agar selamat dari Elif dan segera menyingkirkan Elif tanpa kesalahan. Dirumah sakit, Melek masih bertahan menunggui Elif sadar, Ayse membujuk Melek untuk pulang dan beristirahat. Ayse meminta Melek sabar dan bisa saja tuan Kenan datang kerumah sakit tiba-tiba dan bertemu dengan Melek. Melek tidak mau meninggalkan Elif sedetik pun dan hanya ingin berada disamping Elif dan tidak peduli siapa pun yang akan datang. Veysel tiba-tiba muncul di rumah sakit dan menghampiri Melek. Veysel dengan santai bertanya "Bagaimana keadaan Elif?" Melek mendengar pertanyaan Veysel, mulai emosi dan memaki Veysel bahwa apa yang terjadi pada Elif adalah kesalahan Veysel. Ayse membawa Melek pergi meninggalkan Veysel. Veysel melihat Elif dari jendela dan berkata "Kasian anak ini, jangan mati dulu, aku masih memerlukanmu".
Veysel hanya memikirkan keuntungan dari Elif jika dia masih hidup dan tinggal bersama Ayse, dengan begitu Veysel bisa memeras dan meminta uang kepada Ayse. Kenan sampai dirumah sakit bersama Gonca. Arzu yang berencana mencelakai Elif juga datang menggunakan taksi kerumah sakit. Arzu menghubungi Gonca dan memerintahkan Gonca untuk membawa semua orang yang menunggui Elif pergi meninggalkan ruangan Elif sementara Arzu melaksanakan niatnya. Ayse membawa Melek ke toilet rumah sakit. Melek khawatir kalau kalau Veysel akan melakukan hal buruk kepada Elif. Mendengar itu, Ayse kembali ke kamar Elif dan meminta Melek menunggunya. Sedangkan di ruangan rawat, Kenan menemui Elif, Kenan merasa bersalah karena tidak bisa menjaga gadis kecil bernama Elif ini sambil memegang tangan Elif. Ayse menuju ke kamar Elif dan bertemu dengan Gonca. Ayse dan Gonca menemui tuan Kenan, Kenan pamit untuk bertemu dengan dokter. Ayse meminta Gonca pergi bersama Kenan tetapi Kenan meminta Gonca menemani Ayse menunggui Elif. Setelah Kenan pergi, handphone Gonca berbunyi, Arzu menghubungi Gonca dan memerintahkan Gonca membawa siapapun pergi dari ruangan Elif.
Gonca membujuk Ayse pergi menuju kafetaria untuk makan, akhirnya Ayse menyerah dan mengikuti Gonca menuju kafetaria. Melek yang ingin kembali ke kamar Elif, bersembunyi setelah melihat keberadaan Gonca. Setelah kepergian Ayse, Arzu mulai beraksi dan menuju kamar Elif. Arzu masuk ke kamar Elif dan melaksanakan niatnya untuk membunuh Elif. ELif melakukan sesuatu pada tabung oksigen Elif dan setelah itu meninggalkan Elif. Veysel yang masih berada dirumah sakit, melihat seseorang keluar dari kamar Elif dan segera menuju kamar Elif. Veysel bertanya-tanya apa yang dilakukan oleh wanita itu dan siapa wanita itu. Veysel curiga melihat gerak gerik wanita itu dan segera memanggil perawat. Perawat datang dan masuk ke kamar Elif, perawat tersebut kembali mengatur oksigen Elif dan syukurlah perawat segera datang.
Melek datang dan curiga melihat Veysel ada disana, Melek menuduh Veysel melakukan sesuatu pada Elif. Veysel mendengar itu membantah tuduhan Melek. Ayse yang berada di kafetaria bersama Gonca merasa risih dan ingin kembali menuju kamar Elif. Gonca menerima perintah dari Arzu agar tetap menahan Ayse untuk tidak kembali ke kamar. Ayse tidak tahan dan segera pergi menuju kamar Elif, Ayse mendapati Melek sedang berkelahi dengan Veysel. Veysel mengaku bahwa dia telah menyelamatkan Elif. Selim datang untuk menemui ELif dan melihat kondisinya. Gonca mencegah Selim tetap kekeh ingin menemui Elif. Selim bertemu dengan Ayse dan Ayse mencegah Selim ke kamar Elif karena ada Melek disana. Gonca senang karena dia berpikir bahwa tidak ada yang sadar bahwa Elif sedang kritis. Selim pamit dan ingin pulang, Gonca ikut bersama Selim pulang. Ditengah jalan Selim bertemu dengan Zeynep, dan Zeynep mengatakan ingin menjenguk orang sakit, lalu meninggalkan Selim. Arzu pulang dengan hati senang karena menyangka bahwa dia berhasil menyingkirkan Elif.