Advertisement:
|
Elif Episode 18 - Bagian 1 |
Gonca yang sebelumnya ditangkap oleh Veysel dan Munat berhasil melarikan diri tetapi Veysel dan Munat telah dahulu mengancam Gonca dan berencana untuk memeras Gonca seperti dulu memeras Ayse. Veysel dan Munat pergi meninggalkan hutan dan bersenang-senang karena telah berhasil mengancam Gonca dan mengetahui bahwa Arzu lah yang berniat ingin membunuh Elif. Veysel dan Munat masih belum mengetahui apa tujuan nyonya kaya seperti Arzu ingin membunuh anak kecil seperti Elif.
Dirumah Kenan, setelah Meli, laki-laki yang menyelamatkan Elif tersebut pergi, Kenan berbincang bersama Ipek dan juga Aliye serta Arzu. Kenan dan Ipek memuji-muji Meli karena sangat baik dan peduli pada Elif. Arzu tampak kesal dan membantah perkataan Kenan bahwa belum tentu laki-laki yang baru dikenal 2 hari adalah memang benar-benar orang yang baik. Sedangkan Gonca sampai dirumah, Gonca bingung bagaimana menyampaikan pada Arzu bahwa dia bertemu orang yang tau kejahatan Arzu dan memberitahu mereka bahwa Arzu lah yang ada dirumah sakit pada waktu itu. Gonca bergumam "Bagaimana ini, kalau sampai nyonya Arzu tau, dia pasti akan membunuhku". Gonca menulis sebuah pesan dan meletakkannya dikamar Arzu, lalu diam-diam Gonca pura-pura keluar rumah dan membuka pintu. Tepat bersamaan dengan itu, Arzu datang dan menghampiri Gonca. Arzu bertanya darimana saja Gonca. Gonca pura-pura tenang dan mengatakan bahwa semuanya beres dan tidak ada yang melihatnya. Lalu Arzu menuju kamarnya dan meninggalkan Gonca. Sesampainya dikamar, Arzu mendapati sebuah kertas, dan membacanya. "Aku melihat semuanya, besok jam 3 temui aku". Arzu tampak terkejut membaca isi pesan tersebut dan kembali mengingat siapa kira-kira yang mengirim pesan ini. Keesokan harinya, Arzu teringat bahwa kemarin siang, Meli bersikap mencurigakan karena saat ingin ketoilet, Arzu malah mendapati Meli baru turun dari tangga lantai atas. Arzu kesal mengingat sikap Meli tersebut sebelumnya.
Dirumah Veysel, Melek dan Zeynep berbincang, Melek tidak ingin Zeynep terganggu kuliahnya hanya karena memikirkan apa yang terjadi pada Melek dan juga Elif. Melek meminta Zeynep berjanji akan terus kuliah dan menggapai cita-citanya
|
Elif Episode 18 - Bagian 2 |
Kembali kerumah Kenan, Gonca sedang didapur dan teringat hari sebelumnya saat dia bertemu dengan Veysel dan Munat. Veysel mengancam Gonca agar tidak macam karena mereka akan mengatakan kepada Arzu bahwa Gonca telah mengakui semua kejahatan Arzu selama ini dan pastinya Arzu akan memecat Gonca atau bahkan lebih parahnya akan membunuh Gonca. Gonca melamun lalu tiba-tiba Arzu datang dan mengejutkan Gonca. Arzu meminta Gonca mengikutinya keruang keluarga, dan menanyakan apakah sebelumnya ada yang melihat Gonca dihutan. Gonca berpura-pura bahwa dia tidak tau soal itu dan dia yakin tidak ada yang melihatnya saat dihutan. Arzu mengatakan bahwa dia menemukan pesan, ada yang melihat dia melakukakan semuanya, tetapi Arzu yakin bahwa pesan itu berasal dari Meli. Gonca sontak kaget dan santai berkata "Bisa saja nyonya". Arzu bercerita bahwa dia mendapati Meli sebelumnya tertangkap turun dari tangga dengan alasan mencari toilet. Arzu sangat yakin bahwa Meli lah yang mengirim pesan itu.
Dilain tempat, Veysel dan Munat berbincang mengenai rencana mereka memeras Arzu. Mereka yakin bahwa Arzu akan datang ketempat yang mereka sebutkan. Veysel berencana akan tetap menggunakan Elif sebagai bahan untuk mencari uang yang banyak. Melek mendengar perbincangan Veysel dari dalam rumah. Veysel tidak akan membiarkan Melek membawa Elif pergi dari rumah Kenan. Veysel menahan Melek saat dia ingin pergi menjemput Elif. Veysel mengurung Melek dikamarnya dan menguncinya dirumah agar tidak bisa keluar menjemput Elif. Melek menangis dan berteriak meminta Veysel membukakan pintunya. Murat tampak kasian pada Melek tetapi dia tidak berani melawan ayahnya.
Dirumah Kenan, Tugce sedang bermain permainan yang direbutnya dari Elif. Ipek masuk kekamar Tugce, tiba-tiba Tugce menyembunyikan permainannya dan tidak mengizinkan Ipek melihatnya. Ipek keluar dan menuju kamar Ayse. Ipek menemui Elif dan menghibur Eilif. Selim datang menemui Elif dan memberikan bunga untuk Elif. Ipek dan Selim menghibur Elif. Ipek menemani Elif dan mengajak Elif bermain. Arzu sedang bersiap-siap dikamarnya, Kenan masuk dan menanyakan Arzu akan kemana, Arzu beralasan bahwa dia ingin pergi berbelanja. Kenan membiarkannya. Saat Arzu akan pergi, Tugce terjatuh dari tangga, Arzu segera berlari menuju Tugce dan menemani Tugce dikamarnya. Arzu gelisah karena tidak jadi pergi menemui orang yang mengirimnya pesan. Melihat tingkah Arzu, nyonya Aliye bertanya apakah Arzu ada janji. Akhirnya Arzu terpaksa menjawab bahwa tidak ada.
Dilain tempat, Veysel yang menyiapkan pertemuan dengan Arzu meminta Munat membawa Melek pergi. Sedangkan dirumah Kenan, nyonya Aliye meminta Kenan membawa Tugce kerumah sakit. Arzu yang gelisah ingin bertemu dengan Veysel menentang mereka karena ingin membawa Tugce kerumah sakit. Semua tampak bingung dengan sikap Arzu. Arzu lalu menuju dapur mengambilkan obat untuk Tugce.