Advertisement:
Sebelumnya di Elif, Tugce yang iri melihat semua orang memperhatikan Elif meminta neneknya untuk mengusir Elif. Nyonya Aliye memanggil Ayse dan menegur Ayse kenapa semua pekerjaan rumah tidak diselesaikan, termasuk membuat kopi. Setelah ditegur oleh nyonya Aliye, Ayse segera menuju dapur. Ayse melihat Elif ditaman bersama paman Husnu. Ayse ingat bahwa dia belum tau kabar Melek, segera Ayse menghubungi Melek, Zeynep yang mengangkat handphone dan memberitahu kabar bahwa jika kondisi Melek tidak membaik juga, dia akan dimasukkan ke ruang ICU. Ayse mengakhiri pembicaraan dan segera menemui paman Husnu dan Elif di halaman. Ayse ingin melihat kondisi Melek di rumah sakit dan meminta paman Husnu menemani Elif sementara dia pergi.
Dilain tempat, ayah tiri Elif mencari supir taksi kemarin ke pangkalan taksi. Dengan lantang dan emosinya, dia berteriak kepada semua supir taksi yang ada disana. Salah satu supir taksi tersebut mengambil kayu dan meminta dia pergi dari sana. Veysel yang takut segera pergi dari pangkalan taksi tersebut sebelum semua supir marah padanya.
Elif dan paman Husnu sedang menyiram tanaman di halaman, tiba-tiba nyonya Aliye datang dan menegur paman Husnu bahwa pekerjaannya kenapa belum diselesaikan. Paman Husnu dan Elif segera pergi menuju kandang. Di rumah sakit, Veysel menemui Melek dan menanyakan dimana Elif berada, dia memaksa Melek bicara dan menyiksa Melek. Zeynep yang mendengar tangisan Melek, segera masuk ke kamar dan menghalangi Veysel mengganggu Melek, Zeynep mengancam Veysel akan di laporkan ke polisi karena menyiksa Melek. Mendengar perkataan Zeynep, akhirnya Veysel pergi meninggalkan Melek dan Zeynep.
Ipek dan nyonya Aliye berbincang di halaman depan, sedangkan Arzu melihat kondisi Ipek yang sakit-sakitan memiliki niat jahat ingin menguasai rumah keluarga Kenan. Di rumah sakit, Ayse menemui Melek dan menanyakan keadaan Melek, sebaliknya Ayse juga memberitahu keadaan Elif baik-baik saja di rumah Kenan. Ayse meminta Melek agar diizinkan memberitahu tuan Kenan bahwa Elif adalah anak kandungnya. Melek memohon kepada Ayse untuk tidak memberitahu Kenan, kecuali Melek telah tiada. Ayse yang mendengar perkataan Melek, akhirnya menyerah dan berjanji untuk tetap diam
Elif sedang main ayunan ditaman, tiba-tiba Tugce menemuinya dan meminjamkan Elif boneka. Tugce membawa Elif menuju kamar Arzu. Tugce menjebak Elif, dia membujuk Elif bermain dengan alat kosmetik Arzu. Setelah berantakan, tiba-tiba Arzu masuk ke kamar dan melihat muka Elif penuh dengan kosmetiknya. Arzu tampak kesal, dan Tugce memberitahu Arzu bahwa Elif memaksa untuk masuk ke kamar Arzu dan memakai kosmetik Arzu. Arzu begitu marah dan mengusir Elif dari kamarnya. Untunglah Ayse datang dan membawa Elif kembali ke kamarnya.
Rumah Veysel didatangi oleh anak buah penagih hutang nya, anak laki-laki Veysel yang melihat kondisi tersebut segera mencari Veysel dan mengajak Veysel bersembunyi ditempat lain.
Malam harinya, Arzu sedang duduk bersama nyonya Aliye, dia meminta nyonya Aliye mengusir Elif, karena kejadian siang tadi, dan kenapa Elif tidak tinggal bersama ayahnya saja. Nyonya Aliye menjelaskan bahwa Elif tidak memiliki ayah. Arzu tampak kesal karena keluarga Kenan mendukung Ayse untuk membiarkan Elif tinggal dirumah tersebut. Arzu yang penasaran, diam-diam menguping Ayse dari luar kamarnya. Dia mendengar Ayse berkata agar tidak membuat Elif diasingkan dirumah ayahnya sendiri. Arzu terkejut mendengarnya dan bertanya-tanya siapa ayah yang dimaksud oleh Ayse. Keesokan harinya, Arzu tampak bingung dan frustasi. Di taman, Elif tampak memperhatikan Tugca yang sedang bermain ayunan bersama Kenan. Tiba-tiba Arzu datang dan menghampiri Elif, dia mendorong Elif dan membentak nya. Arzu membawa Tugca masuk kedalam rumah.
Elif bersedih ditaman, tiba-tiba ipek yang melihat Elif bersedih mengajak Elif ke kamar Ipek. Elif diajarkan melukis sebuah lemari oleh Ipek. Tiba-tiba Ipek jatuh pingsan di tempat tidurnya. Elif panik dan memanggil semua orang. Arzu menuduh Elif yang telah membuat Ipek pingsan. Elif yang sedih berlari keluar rumah, Tugca mengikuti Elif keluar. Ayse memberitahu bahwa dia selalu memberikan obat kepada Ipek. Gonca yang bersekongkol dengan Arzu tersenyum sinis, karena dia lah yang selalu mengambil obat Ipek. Di luar rumah, Tugca mendatangi Elif dan berteriak kepada Elif bahwa dia yang membuat Ipek pingsan. Elif yang ketakutan berlari dan bersembunyi disebuah gudang. Tugce yang melihat Elif didalam, langsung mengunci pintu gudang.
Disaat semua orang sibuk mengurus Ipek, Arzu yang masih penasaran akan ayah dari Elif, pergi mencari petunjuk di kamar Ayse. Saat sedang mencari-cari, Gonca tiba-tiba masuk ke kamar Ayse dan mendapati Arzu sedang dikamar Ayse. Arzu akhirnya keluar dan meninggalkan Gonca di kamar Ayse. Sedangkan Elif yang terkurung, berteriak-teriak meminta tolong. Dikamar Ipek, dokter mengatakan untuk selalu memastikan Ipek meminum obatnya. Nyonya Aliye melihat Ayse karena yang bertanggung jawab untuk obat Ipek adalah Ayse. Nyonya Aliye marah pada Ayse karena tidak merawat Ipek dengan baik dan sibuk dengan Elif.
Elif yang terkurung, berteriak-teriak minta tolong. Sedangkan Melek sedang dalam kondisi kritis dirumah sakit. Zeynep menangis disamping Melek, karena tidak bisa membantu Melek dan menjaga Melek serta Elif. Tiba-tiba kondisi Melek semakin kritis, sedangkan Elif yang terkurung berteriak minta tolong kepada ibunya.