Advertisement:
Setelah beberapa hari di rawat dirumah sakit, kondisi Melek mulai membaik, Melek diizinkan pulang oleh dokter. Sedangkan Zeynep dan Selim mulai dekat, Selim belakangan sering membantu Zeynep, Selim melindungi Zeynep saat bos tempat Zeynep bekerja ingin berniat tidak baik kepada Zeynep. Akan tetapi Zeynep tetap bersikap cuek dan acuh kepada Selim. Di lain tempat Elif yang selama ini tinggal di rumah Kenan, mulai merasa tidak nyaman, Elif selalu diperlakukan kasar oleh Arzu dan Tugce. Elif berniat pergi meninggalkan rumah Kenan dan mengepak barang-barangnya ke dalam tas.
Di kampus, Selim sedang berbincang dengan teman Zeynep yang diam-diam menyukai Selim. Selim terlihat menyukai Zeynep dan merasa tidak terima jika Zeynep diperlakukan tidak sopan oleh bosnya. Akibatnya Zeynep dipecat dari pekerjaannya karena Selim berbuat onar untuk melindungi Zeynep. Di tempat lain, Veysel dan anak laki-lakinya menemukan sebuah tas perempuan, mereka membuka isi dompetnya dan menemukan secarik kertas berisikan nomor telepon. Kebetulan tas tersebut adalah milik Ayse. Veysel yang mengharapkan imbalan dari pemilik tas menghubungi nomor tersebut dan meminta alamat rumah untuk mengantarkan tas tersebut. Zeynep sedang belajar di perpustakaan didatangi oleh Pelin, teman baik Zeynep. Pelin yang sakit hati karena Selim menyukai Zeynep, meminta Zeynep mengembalikan uang yang pernah dia berikan kepada Zeynep yang tak lain adalah pemberian Selim. Zeynep yang tidak tau bahwa itu bukan uang Pelin, mulai bingung bagaimana mencari uang sebanyak itu.
Ayse tampak tergesa-gesa mencari Kenan di perkebunan dan ladang. Sedangkan Elif yang berniat pergi sebelumnya ingin mengucapkan perpisahan kepada domba kesayangannya. Elif menangis didalam kandang domba dan kebetulan Kenan berada di kandang mendengar tangisan Elif. Kenan membuka pintu dan menemukan Elif sedang menangis. Elif mengatakan dia ingin menemui ibunya dan memohon Kenan untuk tidak memasukkan nya ke panti asuhan. Kenan yang tidak pernah berniat seperti itu sontak kaget mendengarkan perkataan Elif. Kenan bertanya kenapa Elif mengatakan seperti itu. Elif menjawab bahwa Arzu dan Tugce mengatakan anak yang tidak punya ayah dan ibu akan dimasukkan ke panti asuhan. Kenan yang kasian melihat Elif mengatakan akan mengantar Elif menemui ibunya. Arzu dan Tugce sedang bersantai di pinggir kolam renang. Kenan mencari Ayse, kemudian menemui Arzu dan meminta penjelasan siapa yang ingin membawa Elif ke panti asuhan. Kenan tampak kesal dengan penjelasan Arzu bahwa nyonya Aliye yang memiliki ide untuk membawa Elif ke panti asuhan.
Kenan menuju kamar Ayse dan mengatakan akan membawa Elif menemui ibunya, Ayse berusaha untuk mencegah Kenan, tetapi Kenan yang berniat kuat untuk mengantarkan Elif menemui ibunya tetap bersikeras meminta alamat rumah Elif kepada Ayse. Arzu yang tau niat Kenan sontak kaget dan berusaha untuk mencegah Kenan karena Kenan akan bertemu Melek jika dia mengantarkan Elif menemui ibunya. Elif bahagia karena Kenan akan mengantarkannya menemui ibu yang sangat dia rindukan. Sedangkan diluar, Veysel dan putranya baru sampai didepan rumah Kenan. Mereka sudah tak sabar ingin masuk dan menikmati imbalan karena menemukan tas milik orang kaya. Bibik memanggil Ayse dan mengatakan ada orang yang menemukan tasnya, Ayse yang awalnya ingin ikut mengantarkan Elif, kemudian melihat ke arah mobil yang menunggu di luar, Ayse sontak kaget karena Ayse mengenali siapa laki-laki tersebut yang tak lain adalah Veysel, ayah tiri Elif yang kejam. Ayse mengurungkan niatnya pergi dan meminta Kenan pergi saja dan Arzu juga ikut bersama Kenan
Bibik meminta Veysel masuk kerumah setelah tuan Kenan pergi. Untunglah Veysel tidak melihat Elif. Veysel yang punya niat buruk pura-pura meminta air putih agar dia dizinkan masuk kerumah. Bibik yang tak tau apa-apa, segera mempersilahkan mereka masuk. Ayse yang tau kelakuan Veysel tampak gugup dan meminta Veysel pergi dari rumah. Veysel berniat untuk memeras Ayse dan meminta uang untuk tutup mulut karena membiarkan Ayse menyembunyikan Elif. Veysel mengira Ayse lah yang mempunyai rumah sebesar ini. Untuk itu dia memeras Ayse dan mengancam akan mengambil barang-barang yang ada dirumah ini. Sedangkan ditempat lain, Kenan menghentikan mobilnya untuk membeli minuman untuk Elif. Setelah Kenan keluar mobil, Arzu mencari cara untuk menghentikan Kenan agar tidak bertemu dengan Melek. Arzu mengambil pisau dan menusuk ban mobil Kenan agar kempes. Ditengah jalan, mobil Kenan berhenti karena ban nya bocor dan rencana Arzu berhasil.
Dirumah, Ayse semakin diancam oleh Veysel, samar-samar nyonya Aliye melihat beberapa laki-laki di luar halaman, nyonya Aliye tampak curiga dan bertanya kepada Ayse siapa itu. Ayse memberikan alasan yang akhirnya diterima oleh nyonya Aliye. Ayse menemui Veysel di halaman, dan Gonca yang curiga memata-matai Ayse dan mendengar dengan samar apa yang mereka bincangkan adalah tentang Elif. Ayse semakin bingung harus melakukan apa, dan tiba-tiba Kenan kembali kerumah. Ayse menemui Kenan dan meminta izin membawa Elif ke kamarnya. Ayse segera membawa Elif ke kamar dan menyembunyikan Elif agar tidak bertemu Veysel. Elif bersedih karena tidak jadi bertemu ibunya, Ayse menghibur Elif dan meminta Elif tetap dikamarnya. Ayse menemui Kenan diruang kerjanya dan memohon pinjaman dari Kenan karena uang gaji nya hilang bersamaan dengan tasnya itu. Kenan yang baik hati memberikan sejumlah uang kepada Ayse. Ayse segera menemui Veysel dan memberikan sejumlah uang agar Veysel segera pergi dari rumah Kenan. Arzu yang mengetahui cerita Gonca tentang laki-laki yang datang kerumah mulai curiga tetapi tidak sempat bertemu dengan Veysel. Untunglah Veysel segera pergi dan Ayse langsung menemui Elif dikamarnya. Ayse lega karena Veysel telah pergi dan memeluk Elif.
Arzu tampak kesal karena Melek masih saja mengganggu hidupnya meskipun tidak secara langsung. Arzu menyusun rencana untuk menyingkirkan siapa pun yang menghalanginya termasuk Melek, Elif dan Ayse. Arzu masuk ke ruang kerja Kenan dan membuka brangkas Kenan. Arzu mengambil sebuah senjata api secara diam-diam tanpa sepengetahuan Kenan dan membawa senjata api tersebut keluar. Arzu segera pergi menggunakan mobilnya dan berencana ingin membunuh Melek. Sedangkan Melek yang selalu dirundung kesedihan dan hal-hal yang buruk masih menimpanya, Melek harus mengganti kerusakan baju pelanggan akibat perbuatan kasar Veysel. Hanya Zeynep lah yang selalu mendampingi dan membantu Melek dalam kesusahannya. Arzu menuju alamat rumah yang diberikan Ayse kepada Kenan.
Arzu bermaksud menyingkirkan Melek. Sesampainya di alamat tersebut, Arzu mengetuk pintu dan yang membuka seorang perempuan. Perempuan tersebut bertanya Arzu mencari siapa. Dan tepat bersamaan dengan itu, Veysel yang sampai di rumahnya mengetuk pintu dan Melek membukanya. Arzu yang hanya tau bahwa rumah itu adalah rumah Melek, berteriak memanggil Melek. Perempuan tersebut tampak kesal karena Arzu tetap bersikeras dan berteriak padahal sudah diberitahu bahwa tidak ada yang bernama Melek tinggal disitu. Perenpuan tersebut mengancam akan menghubungi polisi jika Arzu tidak pergi dari rumahnya. Arzu segera pergi dan kesal karena Ayse ternyata memberikan alamat yang palsu kepada Kenan. Sesampainya dirumah Arzu mengembalikan senjata api tersebut kedalam brangkas Kenan agar Kenan tidak curiga. Sedangkan Melek kembali diperlakukan kasar oleh Veysel, tetapi Melek tetap sabar akan perbuatan Veysel tersebut. Zeynep yang melihat itu, merasa tidak terima, tetapi Melek mencegah Zeynep dan meminta Zeynep tetap fokus dengan kuliahnya.